Erzurum mempunyai ketinggian 850 meter di atas
laut, yang merupakan kota paling tinggi dan kota paling dingin di seluruh
Turki. Iklim di Turki sangat ekstrim karena mempunyai musim dingin yang lama,
berangin kencang, dan hujan salju yang berat. Dalam setahun, bisa ditemui 150
hari hujan salju non-stop dan curah air hujannya pun juga tinggi meliputi 460
mm. Namun, walaupun terletak di tempat
yang tinggi dan memiliki tanah
yang gersang, di Erzurum masih dapat tumbuh tumbuhan, yang bisa dikategorikan
dalam tumbuhan Endemik yang hanya dapat ditemukan di Erzurum. Bahkan, tumbuhan
endemik yang ditemukan di Gunung Palandoken merupakan 10% dari tumbuhan endemik
yang ada di Turki. Di sepanjang Anatolia Timur, yang paling banyak ditemukan
tumbuhan endemik berada di pegunungan bagian selatan kota Erzincan, Erzurum,
dan Danau Van. Karakteristik dari tumbuhan di Erzurum adalah sangat tinggi, bisa
mencapai 1900-2000 m. Umumnya banyak varietas pohon pinus. Seperti Kizilcam Pinus brutia, Halepcam Pinus halepensis. Meliputi 89 Familia,
492 Genus dan 542 Species. Kelas taksonomi yang terbanyak ditemukan adalah Aceraceae,
Fabaceae, Scrophulariaceae, Lamiaceae, dan Asteraceae.
Tumbuhan langka
tersebut bernama Allium koneigianum atau
Koneig sogan yang hanya dapat ditemukan di Erzurum dan Coruh, ditemukan oleh
peneliti sekitar 2 kali dan sampai sekarang sedang di konservasi untuk
penggalakan kembali. Saking langkanya tumbuhan ini, masuk dalam daftar IUCN
red list of threaterned species.
“3
ay yaz, 3 ay ayas, 3 ay bembeyaz” Adalah kata yang sering diucapkan orang Turki untuk menggambarkan betapa
“dinginnya” Erzurum, yang berarti “3 bulan musim panas, 3 bulan berangin, 6
bulan putih sekali” Walau
begitu, tidak sepanjang tahun Erzurum berwarna putih karena tertutup salju. Ternyata
Erzurum selain ‘sangat putih’ namun di beberapa waktu bisa terlihat ‘sangat
hijau’ dan ‘sangat jingga’ atau ‘sangat cokelat’. Kok bisa ya? Iklim di Erzurum
memang sangat ekstrim. Keindahan ketika musim semi Erzurum bisa menjadi terlihat sangat
hijau dan ketika musim gugur dan musim panas terlihat kuning-gersang. Daerah
yang sangat ‘putih’ ini adalah pegunungan Palandoken. Karena di Palandoken
lebih dahulu turun salju namun juga sekaligus lama mencair saljunya. Karena terjadi pemanasan global, Erzurum
sudah tidak se’dingin’ dulu.
“Dulu, ketika
saya masih berkuliah di Ataturk University tahun 80-an, bulu mata bisa sampai menjadi es,
namun sekarang sudah tidak sedingin dulu”, kata Prof. Dr. Mehmet Nuri Aydogan, seorang Professor Botany
dalam sebuah perbincangan yang hangat meski dinginnya Erzurum sudah mulai
terasa.