Thursday 19 February 2015

Pengalaman Beasiswa S1 Turki Chapter#5 Loncat kegirangan


September 2013
Pagi hari, pukul 08.00 Di rumah tercinta
Mata sembab karena pada malamnya tidak tidur. Huh, hari ini adalah hari yang seharusnya di mulai dengan penuh semangat dan kegembiraan. Namun tidak rasanya, menyebalkan sekali itu di saat harus menerima kenyataan. Hari ini PENGUMUMAN hasil wawancara TURKIYE BURSLARI! Tapi mengingat peristiwa yang terjadi di ruangan interview yang udah aku bahas di Chapter#4 kok males ya, lihat hasil pengumuman? Takut shock lagi pas kaya dulu lihat pengumuman SNMPTN UI. Takut hasilnya nggak seperti yang dibayangkan, takut ini takut itu. Lagian aku udah move on. Aku udah kuliah di UMY. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Udah dapet jas mahasiswa, kartu mahasiswa, dan juga OSPEK.

"Tak pernah kuragu, dan selalu ku ingat, kerlingan matamu.." 
Bunyi telefonku berdering. Sedangkan waktu sudah menunjukkan dzuhur. Baru saja mau mengambil mukena, ada yang telfon rupanya. Huh. Siapa sih ini. Ternyata..Mbak Zahra. Aku segera angkat. Sudah aku niatkan tidak mau membahas itu. Ternyata bener aja. 
"Vik, kamu keterima Beasiswa Turki gak?"
"Ehm, enggak tahu deh mbak. Lebih tepatnya nggak mau tahu sih mbak"
"Loh, kenapa?"
"Ntar aja deh aku lihat, itupun kalo sempet."
"Hee, gitu.."
"Emang mbak Zahra keterima?"
"Iya vi, di kota Zonguldak. Di Bulent Ecevit Universitesi"
"Selamat, ya mbak... Akhirnya mimpi mbak bisa terwujud pergi ke Turki"
"Iya vi, makasih ya. Punyamu segera dilihat seh.."
"Mbak mau liatin emailku? Pengumumannya?"
"Iya vi. Tak liat ya punyamu apa email ma passwordnya?"
"xxx@gmail.com dan xxxxx"

Tak lama kemudian, aku masih di rumah. Duduk di tempat yang sama dengan tadi pagi. Gak ngapa-ngapain. Ngelamun. Dan aku mendapat telfon lagi. Mbak Zahra. Deg deg an banget. Iya enggak iya enggak iya enggak. Ah, jawab aja deh..
"Vi......"
"Iya mbak Zahra"
"Selamat ya, kamu keterima beasiswa Turki"
"Ah yang bener embak ni? Serius?"
"Iya vi, aku serius"
"Diterima dimana mbak?" 
"di Ataturk University, jurusan Biologi."
"Waahhh makasih ya mbaaaaaaaakkkk!"

Aku kegirangan. Rasanya pengen teriak. Ugh, Mimpiku berubah menjadi nyata pemirsa! Perasaan senang yang membuncah ini rasanya seperti partikel uranium yang meletup-letup menjadi partikel nuklir yang penuh dengan energi. Heheh

Saya katakan kepada ibu lewat telefon. Tentu saja dengan perasaan yang bahagia. Namun ternyata cuma bertepuk sebelah tangan. Ckckck
"Buk, aku dah keterima Beasiswa Turki?!"
"Apaa?"
"Iyaa aku keterima beasiswa Turki!"
"Kamu ngomong apasih nduk?"
"Ya ampun Buk e, akhirnya aku keterima beasiswa sekolah ke Turki.. Aku seneng banget"
"Bentar, bentar, tadi nggak dengar. Nanti aja lagi telfonnya ya."
TUT TUT TUT..

Nenek saya yang berdiri dari balik ruang dapur melongo melihat tingkah saya (mungkin dalam hatinya berkata"ini anak apa kesurupan?")
Hujan turun rintik rintik.. Dan sepertinya malam ini saya tidak bisa tidur lagi...

No comments:

Post a Comment