Friday 4 December 2015

Quotes of The Day#1 Why do we have to invest our money to get ourselves into travelling?


"Life is never about the goals themselves

Life is about the journey
Yes, you should enjoy the goals themselves, 
But people think that you have dreams
And whenever you get to reachng one of thse dreams
It's a magical place where happiness will be all around
Achieving a dream is a momentary sensation
The only way to realy achieve all your dreams is...
To fully enjoy every step of your journey
That's the best way!"


Why do we have to invest our money to get ourselves into travelling?
Well this is a really good questions. 
To travel is an another inverstment in ourlife within ourlife time. Yes it will decrease your money in your pocket but the "experience" of "feeling" and "new learning" that you look at with your own head are something priceless! You will learn new language, or new culture, get new friends, even when you are think that you are stranger from somewhere that get lost in the someplace is really great and awesome. 
Here is the analogy: 
While you are looking at Eiffel Tower in Paris in front of  computer and you looking with your eyes. Which one is better?
Of course to look it by your own head! And also while you are eat French Croissant maybe in a cafe with the French Music beside? Really great right? Will be greater also if there's a husband or your wife beside you.. Or friends. :D
Even you are in the train or taxi near window and look up something. You can say you are thinking in that moment. And actually when you think that your brain is doing nothing, it's  definitely wrong!

I just remember one of Surah in the Quran Surah Al Jumuah aayah 10:
فاذا قضيت الصلاة فانتشروا في الارض وابتغوا من فضل الله واذكروا الله كثيرا لعلكم تفلحون
With the translation below:
"And when the prayer has been concluded, disperse within the land and seek from the bounty of Allah, and remember Allah often that you may succedd"

So it means that we are commanded by Allah that we "must" make a journey itself. Doesn't matter where are we going, the most important thing is to make a journey!

Let's go then :D What are you waiting for? 

Monday 30 November 2015

TIPS N TRICK#1 Solotraveller ke Istanbul dengan modal minim

Foto dengan replika lukisan dinding di dalam Hagia Sophia 

Foto di depan Istana Dolmabahce Sarayi 
(merasa jadi bule eksotik ini haha *dilirik bapak bapak yang lagi lewat)

Foto di depan Topkapi Sarayi 

Hey hey sobat traveller semuanya!

Silvi di sini mau ngasih tips 'n trick gimana sih kalo mau travelling ke kota bekas Perang Salib yaitu kota Konstantinopel yang berubah nama menjadi Istanbul ini dengan harga yang minim haha *mahasiswabangetyak *kedipkedip
Jadi kita mulai dengan kisah perjalanan Silvi yang ceritanya kuliah di Erzurum yang nggak seberapa jauh dengan Istanbul (cuman 1 jam 45 menit naik pesawat) pengin jalan jalan ke Istanbul dengan modal dengkul, Karena katanya nih kalau ke Turki belum ke Istanbul ada yang kurang, cyin!

1. Nggak penting seberapa banyak uang kamu, kalau kamu ada niat.. you can do it!
Nah sebelum pergi ada baiknya kamu rencanakan matang matang dimana kamu akan menginap. Alhamdulillah yah sesuatuh. Kamu bisa nih ngerencanain buat tinggal di apartment temen (kalau ada) atau mungkin kamu bisa booking tuh hostel dengan harga yang murah dan juga deket dengan Istanbul bagian Eropa. Kalaupun kamu dapet tempat penginapan yang di Istanbul bagian Asia. Nggak papa sih tapi ya gitu kamu harus tanya rute bus apa atau metro apa yang bisa kamu gunakan untuk mencapai tempat wisata tersebut.

2. Kalau kamu mau beneran pergi ya udah pergi aja, jangan lupa bawa kamera ya!
Kamera apapun yang kamu punya bawa deh. Karena memori terhadap foto itulah yang akan membangkitkan kenangan tentang yang pernah kamu lalui dalam hidup ini. Ceilah..
Kalau adanya kamera DSLR bawa! Kalau adanya kamera di handphone, sabet dah yang penting ada buat ambil foto. Jangan lupa itu tongkat selfienya dibawa yah,, But keep being a respect person and you will be respected!

3. Bawa oleh-oleh itu penting. Tapi nggak usah berlebihan
Kamu akan mulai berpikir untuk membawa oleh oleh dari Istanbul yang banyak banget. Nah kayak misalkan pas kamu abis dari Grand Bazaar. Wuihhh bisa ngeborong tuh semua barang barang yang ada di situ. Apalagi penjual penjual yang di sana orang Turki pinter banget memikat hati para traveller. Mereka bahkan bisa ngomong bahasa Indonesia atau Melayu loh! Keren kan haha. Tapi tetep ya jaga diri baik baik soalnya banyak itu penjual yang tipu tipu. Tapi kalau kamu pinter nawar harga bisa dapet yang di bawah normal harganya. Tapi ya jangan maksa kalau emang udah mentok segitu harganya. Tapi emang rata rata murah kok

4. Jangan biarkan harimu terlewat seharipun!
Istanbul itu ada lebih dari 10 tempat wisata yang bisa kamu kunjungin buat jalan jalan yaa.. Jangan cuman di dalam penginapan aja. Bahkan nih sebenernya 7 hari pun enggak cukup buat kamu jalan jalan di Istanbul. Ya tentunya.. lebih banyak uang yang akan kamu keluarkan. Tapi worth it banget!

5, Beli peta rekreasi atau browsing sebelum berangkat ke Istanbul
Banyak banget loh tempat yang bisa kamu kunjungin! Sebagai contohnya kamu bisa ke Hagia Sophia dan Sultah Ahmet Mosque di hari pertama. Kemudian kamu bisa ke Topkapi Saray di hari kedua. Nah ini penting kamu bikin perencanaan sebelum berangkat. Karena di Istanbul itu padat banget orangnya dan emang 7 hari aja nggak cukup untuk menjelajahi seluruh Istanbul.

6. Sesuaikan dengan budget yang ada
Kamu mau travelling tapi minim dana? Hmm kata siapa nggak bisa. Pinter pinter ngelola aja ya guys. Kamu bisa kok!

Berikut tips n trick yang bisa Silvi kasih. Oh ya kalau jalan jalan sama temen atau sama pasangan kayaknya lebih asyik deh. Ada temennya. Heheheh

Have a nice travel guys!

Saturday 28 November 2015

"All of Me" Lyrics by John Legend



What would I do without your smart mouth
Drawing me in. and you kicking me out
You've got my heads spinning, no kidding, i can't pin you down
What's going on in that beautiful mind
I'm your magical mystery ride
And I am so dizzy don't know what hit me but i'll be alright

My head is under water
But I am breathing fine
Your crazy and I am out of my mind

'Cause all of me
Loves all of you
Love your curves and all your edges
All your perfect imperfections
Give your all to me
I'll give my all to you
You're my end and my beginning
Even when I lose I am winning
And you give me all of you.. of you

How many times do i have to tell you
Even when you're criying you're beautiful too
The world is beating you down
I am around through every mood
You're my downfall.. You're my muse
My worst distraction, my rhythm and blues
I can't stop singin it's ringing in y head for you

My head is under water but I am breathing fine
You're crazy and I am out of my mind

'Cause all of me
Loves all of you
Love your curves and all your edges
All your perfect imperfections

Give your all to me
I'll give my all to you
You're my end and my beginning
Even when I lose I am winning
'Cause I give you all of me
And you give me all of you.. Of you..

Give me all of you
Cards on the able we're both showing hearts
Risking it all, though it's hard

'Cause all of me
Loves all of you
Love your curves and all your edges
All your perfect imperfections
Give your all to me
I'll give my all to you
You're my end and my beginning
Even when I lose I am winning
'Cause I give you all of me
And you give me all of you

I give you all of me
And you give me all of you

"Thinking Out Loud" Lyrics by Ed Sheeran



When your legs don't work like they used to before
And I can't sweep you off your feet
Will your mouth still remember the taste of my love
Will your eyes still smile from your cheeks

And darling I will be loving you 'til we're 70
And baby my heart could still fall as had as 23
And I'm thinking 'bout how people fall in love in mysterious ways
Maybe just the touch of a hand
Me I fallin love with you every single day
And I just wanna tell you I am

So honey now
Take me into your loving arms
Kiss me under the light of the thousand stars
Place your head on my beating heart
I'm thinking out loud
Maybe we found love right where we are

When my hairs all but gone and my memory fades
And the crowds don't remember my name
When my hands don't play the strings the same way mmmmm
I know you will still love me the same

'Cause honey your soul can never grow old.. it's evergreen
Baby your smile's forever in my mind and memory

I'm thinking 'bout how people fall in love in mysterious ways
Maybe it's all part of plan
I just keep on making the same mistakes
Hoping that yoyu'll understand

But baby now
Take me into your loving arms
Kiss me under the light of a thousand stars
Place your head on my beating heart
I'm thinking out loud
That maybe we found love right where we are. oh

(Ah la la la la la la la la la la la la)

So baby now
Take me into your loving arms
Kiss me under the light of a thousand stars
Oh darling,. place your head on my beating heart
I'm thinking out loud
That maybe we found love right where we are

Maybe we found love right where we are
And we found love right where we are

Putri dan kotak ajaib

Sesuatu yang tidak pernah ku sangka sebelumnya, kini benar benar terjadi dalam hidupku"

Seorang putri sedang tidur di kamarnya yang bercat pink, berselimutkan bulu-bulu halus bergambar hello kitty dan boneka Teddy bear. Putri ini tidak secantik dalam dongeng. Bahkan dia lebih mirip kuda nil, yang pose tidurnya seperti seorang gadis muda habis pesta semalaman. Ia sungguh sangat terlihat polos saat dia tertidur, membuat siapapun yang melihatnya akan merasa kasihan dan tidak tega untuk menyentuhnya. Tapi sungguh berbeda dengan dirinya yang sebenarnya ketika matanya terbuka dan tangannya mulai membuat kerusakan. Sudah habis berapa handphone, sudah habis berapa gelas, piring yang ia rusakkan hanya karena ia sering, terjatuh. Entahlah tangannya seperti mengandung magnet yang cenderung untuk merusak. Ckckckck. Putri macam apa ini. Namun, dibalik kerugian yang ditimbulkan oleh Sang putri, ia mempunyai sesuatu yang hebat di dalam dirinya namun ia tidak menyadari. 

Botol minuman bersoda, gelas juice, berantakan menjadi satu dengan bekas coklat yang ia makan tadi malam saat mengemil ditemani sahabatnya kecil bernama gadget. Ia berusaha untuk membersihkannya sebelum tidur namun yang terjadi adalah putri kuda nil yang tidak bisa mengontrol dirinya sendiri. lalu terjatuh di atas kasur. Bau guling membuatnya tergoda untuk ikut bersamanya.. Dan ia tertidur.
Sinar dari balik jendela mulai merambat di dalam kamarnya yang terang oleh kamarnya sendiri. Bahkan earphone radio "Romantik FM" masih mengaung di telinga yang ia lupa untuk mematikannya. Dasar putri kuda nil.
"Hoammmmz" Ia membuka mata lalu yang ia lakukan pertama kali adalah menutup matanya kembali setelah itu. Sepertinya ia pingsan. Kasihan. Ia diciumi oleh guling dan sang putri tidur masih belum membuka mata. Satu jam kemudian... "Krucuk" Suara perut putri menggema. Memaksa akson dan sinapsis di sel syarat bagian Lobus parientalis untuk mengirimkan sinyal kepada mata untuk membuka yang lamanya tidak lebih dari satu detik. Bagaikan kesetrum, akhirnya sang Putri Kuda Nil bangun juga. Kali ini dengan penuh semangat. Setelah membuka mata, menggerakkan tangan ke bawah, lalu ke atas, diiringi hitungan tuk wak tuk wak ada yang janggal. Bau sesuatu. Ketika ia memalingkan wajah ke kiri, ia mencium bau yang sama, ketika ia memalingkan wajah ke kanan, ia juga mencium bau yang sama. 5 menit kemudian hidungnya yang mancung itu masih bertanya tanya ada apakah gerangan dan ternyata yang terjadi sebenarnya adalah, bau itu berasal dari keteknya sendiri. Dengan langkah semangat sang putri berjalan menuju dapur. Ia semangat untuk makan. "Sepertinya hari ini masakannya mama enak. hmm yammi". Ia melongok dari pintu dapur dan terlihatlah mama yang sedang memasak. Kalau saja sang putri mau bangun pagi untuk belajar memasak, ia akan menjadi gadis yang terlahir sempurna. Jangan pernah harap hal itu akan terjadi.
Sang putri melihat seorang yang sungguh berbeda dengan dirinya. Tiba tiba ia merasa di dalam dongeng Snow White yang melihat 7 sifat ada dalam satu orang. Jauh berbeda dengan dirinya jika dibandingkan. 7 sifat itu adalah bergerak dengan cepat, tahu apa yang akan dilakukan selanjutnya, mampu memaksa diri sendiri, mencintai pekerjaannya, mampu mengatur waktu dengan kejam, tidak berhenti berbicara pada semua orang, dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
Sang putri masih melongo melihat satu sosok dengan 7 sifat hebat itu. Ia belajar, melihat, memperhatikan, dan berpikir. Sang putri mendapatkan ilham. "Aha! aku mendapat ide baru."
Dengan berlari kecil seperti anak kecil itu, sang putri kuda nil mengambil sebuah kotak peti yang sangat tersembunyi. Di balik tumpukan barang barang yang berada paling belakang di lemari meja belajar. Kotak peti itu sangat hati hati ia memegangnya. Sudah agak berdebu. Tangannya yang lentik dengan kuku kuku cantik itu mengambil sebuah kunci yang ia pandangi sebentar. Mengkilat. Kunci itu pelan pelan ia masukkan di bagian pegangan. Ia tidak ingin seorangpun melihatnya. Kotak peti ajaib itu bernama. Diary.
"Wuaaaahhhhhhh " Sang putri takjub karena apa yang ia lihat. Ada sarang laba-laba. "Kereeeeennn" Sang putri kuda nil bergumam dalam hati. Terkadang, jarak antara heran dan lapar itu sangat tipis.
Setelah perjuangan yang menggetarkan hati setelah mengambil kotak peti rahasia, kini saatnya sang Putri mengambil bulpen warna pink dan hijau lalu menuliskannya. Ini memulai kisah sebuah transformasi seorang putri kuda nil yang tak mengerti arti kehidupan. Seorang putri kuda nil yang menghabiskan paginya, paginya, paginya, dan paginya lagi untuk tidur bermalasan.  Putri kuda nil yang bertransformasi menjadi seorang "Bidadari

Wednesday 15 April 2015

Enaknya itu di sini -edisi masak masak di asrama Erzurum


Dari satu kultur bernama "Makanan"
Berbeda tempat berbeda orang, Berbeda pula budaya termasuk makanannya. Wong di negara kita sendiri bernama Indonesia itu, lain kota lain makanan pun lain pulau lain cita rasa. Apalagi jika bernama 
Terkadang kamu berpikir bahwa orang luar negeri mempunyai cita rasa yang "kaya" hingga orang Indonesia yang dari embah buyut makan nasi dari padi yang bernama latin Oryza sativa itu merasa bahwa makan nasi merupakan makanan "ndeso". Hingga sebagian dari masyarakat kita mengubah kebiasaannya untuk sarapan alias makan pagi dengan roti tawar lalu dikasih margarin itu lebih terlihat mewah menyerupai orang Eropa sana. Oh, no! Kalau menurut aku sebagai gadis jawa tulen ini, hal itu sangat tidak menghargai kearifan lokal. Kenapa? Karena itu sama saja tidak menghargai sumber daya alam yang ada di negeri kita. Kalau kamu perlu tahu nih di daerah Balkan Eropa sana, tidak ada yang bisa diolah selain daripada olahan susu seperti yogurt, keju, dan kerabatnya. Tanahnya tandus hingga bisa ditanami gandum yang memang normalnya hanya dapat tumbuh di dataran gersang seperti layaknya di negara-negara subtropis. Nah, masa kita yang makanannya punya rempah rempah terkaya dan terenak sedunia ini mau mengikuti mereka? Mereka makan olahan susu dan gandum, coklat, karena memang hanya itu yang bisa ditemukan di negara mereka. Dari pemahaman ini kita dapat menyadari kalau penjajahan terjadi selain karena ada kesempatan, juga karena orang Eropa yang berkulit pucat itu berbondong bondong datang untuk mengambil sumber daya rempah rempah kita yang kaya raya melewati pulau pulau. So, do you still wanna be like them? 
Kalau saya, yang mengaku sebagai gadis desa ini sangat mencintai desa. Lidah saya yang sejak awalnya mencintai nasi, sambal, kerupuk, jangan terong, jangan kluwih, ayam bali, kering tempe, ndog bebek, ini kurang begitu bisa menerima makanan Turki yang mirip sekali makanan orang Eropa untuk pertama kalinya. Ada tuh, makanan ayam yang nggak ada rasanya bahkan dikasih garam pun enggak. Wluekksss!

Petualangan mencari kompor
Asrama pemerintah di Turki merupakan hunian yang nyaman untuk ditinggali seperti yang sudah saya uraikan di chapter ini Maka otomatis kalau mau memasak apapun dilarang. Nah kami anak anak yang suka laper ini gak nahan cyin kalo nggak masak apa apa. Dimulai dari aku, mbak laila, dan mbak artina jalan ke Mall di Erzurum. Awalnya cuman liat liat aja sih. eh ya udah deh keterusan beli kompor elektrik. Plus fry pannya, Gambar seperti di atas. Ya udah deh beli bahannya juga bertiga. Bisa masak telur goreng, nasi, sambel, uhhhhh sedap banget. Tuh kan jadi ngiler. Sistem pengaman di asrama lumayan canggih. Di bagian atap ada pendeteksi asap untuk yang suka merokok ataupun pendeteksi bencana. Nah karena keterusan, acara masak masak ini akhirnya ketahuan juga oleh Mudur Asrama (pimpinan asrama). Mati sudah rezim kekuasaan kompor ini. Dan akhirnya kami harus menerima kenyataan untuk menerima makanan Turki apa adanya. 

KOMPOR in my heart
Kalo ngomongin KOMPOR jadi inget sama temen temen SMA pas jaman masih muda. Tau nggak kata "Kompor" itu mempunyai makna tersendiri. KOMPOR mempunyai kepanjangan KOMunitas iPa LORo (Komunitas IPA Dua). Dengan sebutan itu kami merasa tidak terpisahkan satu sama lain, hikss hikss  Inilah kenangan indah itu.. BTW aku yang paling ujung kiri. Hehehe.



Adaptasi morfologi
Salah satu dari ciri dari makhluk hidup selain makan dan bereproduksi adalah juga beradaptasi. Ya sudahlah daripada makan rumput, nanti dikira kambing. Mbeeekk! Akhirnya sudah tidak ada pilihan lain selain beradaptasi lingkungan untuk makan makanan Turki. Untuk bertahan hidup ya berarti mau tidak mau harus bisa makan karena jika berprinsip untuk "ogah mau makan kalau gak makanan Indonesia" itu adalah hal yang sangat egois. Bagaimanapun, tubuh kita butuh makan sehingga dapat melakukan metabolisme untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu aku ubah pandangan "Makan untuk hidup bukan hidup untuk makan". Dengan berjalannya waktu ternyata kalau dirasain enak juga kok, makanan Turki. Sampai sampai aku sudah ada makanan favorit di kantin. Ada satu makanan khas Erzurum yang mirip banget sama sate kambing, namanya Cag Kebap. Kebap ini dibuat dari kambing guling dengan bahan rempah dari Erzurum. Hm, yammy. Ternyata ala bisa karena biasa! Aku tak percaya aku bisa menembus batas kemampuanku. Dan ini semua berkat the power of kepepet. Hahaha 

Devlet Yurdu/ KYK (Asrama Mahasiswa dari Pemerintah Turki)






Pemerintah Turki memiliki kebijakan untuk menempatkan asrama pemerintah / Yuksek Ogrenim Kredi ve Yurtlar Kurumu (KYK) diperuntukkan mahasiswa Turki maupun mahasiswa internasional yang sedang menjalani masa studi. Asrama yang dikelola oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Turki/ Genclik ve Spor Mudurlugu ini mempunyai lebih dari 31 cabang di seluruh kota, termasuk di Erzurum.
A.      Sejarah didirikannya KYK
Dalam masa kerajaan Seljuk dan masa kekuasaan Kekhalifahan Uthmani ditemukan banyak Medrese atau pusat studi. Medrese tersebut menampung muda mudi untuk belajar sekaligus di dalamnya.
                Terinspirasi dari peradaban keilmuan yang diturunkan oleh kerajaan Seljuk dan kekhalifahan Uthmani, pemerintah Turki sejak tanggal 3 Mei 1949 dengan nomor Undang Undang 5375 memutuskan untuk membangun asrama pemerintah yang diresmikan pada 10 Desember 2010 oleh Presiden Abdullah Gul.
                Asrama yang tersebar di 20 Bolge Mudurlugu/ Karesidenan ini diatur dalam Undang-Undang nomor 351, 2547, dan 5102.
B.      Fasilitas dan Pelayanan
Asrama pemerintah ini jika dibandingkan dengan menyewa rumah lebih murah dan mudah. Hanya dengan membayar sekitar 120-200 lira saja sudah bisa tinggal di asrama. Tentunya dengan mendaftar lewat website resmi www.kyk.gov.tr dan mengisi formulir yang telah tersedia. Namun untuk penerima beasiswa Turkiye Burslari tidak perlu melakukan itu cukup menunjukkan email penempatan asrama dari YTB yang telah di print sebelumnya dan tidak perlu membayar uang sewa.
Selain itu fasilitasnya juga tidak kalah bagus dengan menyewa rumah sendiri. Sebagai gambaran umum, sudah dipisahkan antara asrama laki-laki dan perempuan. Tahun 2012 yang lalu, misalnya KYK di Erzurum baru dikeluarkan aturan terbaru yaitu dipisahkan antara asrama laki-laki dan perempuan sehingga asrama  Palandoken yang berada di samping Fakultas Ilahiyat itu berubah menjadi asrama Nenehatun dan Alvalri Efe yang sekarang hanya ditempati perempuan dan asrama laki-laki pindah di tiga tempat, yaitu KYK Kazim Karabekir yang berada di samping Cinetekno, KYK Palandoken yang berada di pusat kota Erzurum, dan KYK Ibrahim Hakki yang berada di distrik Ilica.
Berikut ini adalah penjabaran tentang asrama Nenehatun yang saya tempati. Di setiap kamar ditempati oleh 6 orang namun juga diimbangi dengan luas kamar. Di setiap kamar mempunyai luas yang cukup lebar yaitu 9x9 meter sehingga untuk menari halay atau horon ala Turka dengan leluasa. Ranjang pun di desain mempunyai dua tingkat sehingga memangkas ruang yang lain. Di dalam ruang kamar bisa didapati kulkas, meja belajar, kalorifer(penghangat ruangan) kursi dan lemari. Namun ada kalanya masalah-masalah internal dapat ditemukan karena yang tinggal tidak hanya satu orang, maka seringkali ada berbagai masalah antar penghuni ruangan tersebut. Kalau ada masalah dengan teman sekamar ataupun mendapat perlakuan yang tidak baik bisa diadukan ke Yurt Mudur  
Fasilitas lainnya antara lain adalah Ruang belajar atau Etut/Calisma Odasi yang didesain untuk belajar dan setiap orang bisa belajar tanpa gangguan suara dan gangguan yang lain dengan penuh konsentrasi. Kafeterya di dalmnya pun tersedia makanan dengan banyak variasi. Untuk mendapatkan makanan ini bisa dengan mengantri dan absen dengan sidik jari kemudian akan mendapatkan kupon makanan sesuai dengan yang diinginkan sepanjang seharga 5 TL. Misalnya buah buahan, makarna, doner, et yemegi, dsb. Selain itu pihak KYK juga mengadakan berbagai kegiatan seperti seminar, workshop, pelatihan dan juga kursus. Sebagai contoh adalah seminar dengan berbagai tema kepemudaan, pelatihan dan kursus seperti ebru (melukis di atas air) baglama (alat music turki berbentuk seperti gitar namun lebih bulat) dan lain sebagainya. Selain itu di KYK juga ada pelayanan psikologi untuk pemuda sehingga kalau ada masalah bisa curhat dengan psikolog langsung.

Tinggal di asrama sangatlah menyenangkan. Home Sweet Home ^_^

Thursday 19 March 2015

Pengalaman Beasiswa S1 Turki Chapter#9 Injakkan kaki pertama kali di Turki


29 Agustus 2013
DI DALAM PESAWAT TURKISH AIRLINES
CANTIK CANTIK PRAMUGARI
Senyuman yang manis dan sambutan yang hangat dari mbak mbak pramugari (bule bule semua yang aku kira orang Turki) di dalam pesawat begitu menyejukkan hati dan pandangan. Nah, dulu aku sempat bercita-cita untuk menjadi pramugari, pemirsa!!. Gini ceritanya.. Tersebutlah di negeri antah berantah ketika masih jadi bocil ingusan, aku pernah ditanya bu guru kalau besar jadi apa. Aku yang waktu itu masih mencari jati diri, eh bingung. Lalu tanya ke bu guru apa saja pilihannya. Beberapa profesi menarik, seperti dokter, polwan misalnya. Lalu dia menyebutkan pramugari. Aku bertanya pramugari itu memangnya apa? Dia menjawab kalau jadi pramugari nanti bisa jalan jalan terus, lalu rambutnya dikonde. Hahaha. Karena aku gadis jawa tulen yang lumayan feminim, aku merasa cantik kalau dikonde (pengalaman pernah didandanin di pesta penganten orang pas masih kecil) Sehingga aku memutuskan kalau sudah besar jadi pramugari saja. Benar benar cita-cita yang absurd. Kemudian setelah sel sel dalam tubuhku bermitosis sehingga membentuk sedemikian rupa dengan sempurna, aku tumbuh menjadi besar. Gadis 18 tahun. Yang sudah tidak ingin menjadi pramugari lagi. Karena Growth Hormone ku berhenti berkembang di saat tinggiku belum setinggi tiang listrik. Kandas sudah cita-cita untuk jadi pramugari (baca: dan dikonde). Ya sudahlah melihat mbak mbak pramugarinya saja sudah mayan. Hehe #akurapopo
Sebentar lagi perjalanan akan segera dimulai. Kapten Pilot dan Co-Pilot memberikan aba-aba kepada penumpang semuanya. BTW and OTW, ini aku dapat duduk paling belakang. Teman-teman yang lain juga duduk terpisah. Ternyata beberapa keuntungan saat duduk di belakang, adalah saat jam makan dilayani paling cepat karena paling dekat dengan dapur. Waaaaa ini.. #jadilaper 
Di dalam pesawat Turkish Airlines yang katanya pesawat termahal, terbaik se-eropa ini aku makan daging salmon panggang dengan roti. Eum, enak cyinn.. Heheh. Sambil dengerin musik lagu Turki di dalam pesawat. 

PERCAKAPAN SAMA BULE PIRANG CANTIK
"What do you want to drink?"
"Ehm. i would love to drink a cold juice. please"
(Bule pirang cantik ini memberikan aku cola)
"Cold juice please, not a cola"
"Oh, i'm sorry" 
(mbaknya gelagapan lalu memberikan aku orange juice dengan es batu)
Dalam hati ini yang salah aku apa ya? Perasaan udah ngomong pake pronounciation yang  jelas. Apa mbaknya yang kurang dengerin? ckckck

30 Agustus 2013 pukul 07.00 waktu Turki
HILANG DI BANDARA
Akhirnya setelah perjalanan kurang lebih 15 jam di pesawat melewati berapa samudera dan berapa benua.. dan sempat transit di bandara Changi International Airport, Singapura. Akhirnyaa yeay! Sampailah kami di Ataturk International Airport di Istanbul. Dengan membawa tas ransel yang aku bopong sejak dari Indonesia (berat mbak broo), berisi dokumen penting dan hal hal penting lainnya (seperti camilan hehe) aku pun bersama dengan teman teman yang aku cukup kenal dekat seperti Raisa, Aini, dan mas Bintang. Mbak Zahra yang sudah sejak dari pesawat aku tidak melihatnya, entah dimana batang hidungnya sama sekali gak kelihatan. Yang jelas di bandara Ataturk kami berpisah menjadi bergrup-grup. Aku pun mengikuti Raisa, Aini dkk. Jatuh bangun ikutin mereka lari-lari ngurusin imigrasi di bandara Ataturk. Udah gitu tas berat banget kan, fyuh. 
Di bandara Ataturk ini ada hal aneh yang aku rasakan ketika bersama dengan anak-anak ini. Kenapa kok aku jadi masuk ke bagian Gate untuk naik pesawat lagi, ya? Perasaan aku ada flight ke Erzurum jam 16.00 nanti. Masih banyak waktu buat nungguin. Nah, lho. Waaa ternyata aku terjebak bersama anak-anak rombongan yang akan menuju ke Kota Ankara. Waduhhh makk mereka udah mau masuk aja ke pesawat. Aku tanya Raisa, Raisanya malah lari meninggalkanku dengan kebingungan. Jadi ceritanya kau daku kejar namun dikau lari lari. Aku balik lagi ke tempat semula tadi aku lewat jalan mana aja. Tapi bandaranya gede banget. Huhu. Pengen nangis.. Udah coba tanya ke petugas kan (baca: satpam) eh mereka gak ngerti bahasa inggris. Ini bandara macam apaaaa?


AADB (Ada Apa dengan Bandara)
Ku lari ke kanan, terjebakku
Ku lari ke kiri, bingung aku
Haruskah aku lari ke kanan, lalu ke kiri?

Dengan kekuatan bulan sailormoon, aku berusaha untuk mengingat kembali jalan yang telah aku lalui dan berusaha untuk tidak panik. Aku sedang menuju ke tempat dimana aku bisa menunggu mungkin aku bisa bertemu dengan teman-teman. Mungkin aku bisa bertemu entah siapa orang Indonesia, Mungkin aku bisa menemukan jalan itu. Jalan yang benar. Hiks hiks
Dua orang yang sedang berdiri di atas elevator memandangiku dengan shock. Aku lebih shock lagi. "Loh, Silvi. Kamu tadi kemana aja?" 
Aku terkejut bukan kepalang.
"Ih, Nanaaa.. aku ilang" Aku terharu akhirnya ada yang menyelamatkanku dari bandara yang mengerikan ini. 
"Ya ampun kita lagi cariin kamu kemana mana?"
"Iya na, aku terjebak sama anak anak yang mau pergi ke Ankara. Terus aku sebel sama orang Turki. Mereka gak ngerti bahasa inggris". 
"Ya udah yuk balik ma temen-temen yang lain."
Dan aku menemukan mbak Zahra. Benar-benar melelahkan.

BELI SIMCARD
Sejak jam 08:00 sampai jam 16:00 waktu Turki aku harus menunggu untuk penerbangan selanjutnya ke Bandara Erzurum. Di saat yang jenuh seperti itu menyebalkan memang. Tapi beruntungnya waktu itu ada kakak-kakak senior yang dari Istanbul berkunjung untuk melihat dan menjemput kami. Waktu itu kak Andika dari Istanbul dia bantuin kita untuk beli simcard baru. Simcard AVEA namanya. Bayar 45 Lira buat beli simcard doang dan 30 lira untuk pulsanya. Dapet nomor cantik pula. Kayak orangnya haha (dilarang protes)

KOTA PUTIH PUTIH = ERZURUM
Udah nyampek ke Bandara, aku disambut oleh angin yang membelai jilbabku. Wah benar-benar dahsyat angin di Erzurum ini. Perasaan baru kemarin di Jakarta yang panas gila. Erzurum memang kece badai. Sepanjang mata memandang aku tidak melihat tanda tanda akan dijemput orang. Keselamatanku terancam sepertinya. Namun aku tidak langsung panik. Aku duduk di ruang tunggu. Dan alhamdulillah, akhirnya dijemput oleh mbak Artina dan Mbak Laila. Penerima beasiswa Turkiye Burslari Master di Ataturk University.  Waktu itu mereka gak mengenaliku aku juga gak mengenali mereka. Karena waktu itu ada beberapa bule yang datang juga. Bule item maksudnya. Jadi kalau disandingkan, 11-12 dengan sawo matangnya kulitku. Kalau bukan tas batik yang dikenakan mbak Artina, aku tidak mungkin tahu kalau itu orang Indonesia. Mbak berdua ini kaget melihat aku yang cuma datang membawa diri. "Loh kopernya mana ?" Ternyata kopernya di bagian International Arrival. Saking cintanya sama bahasa Turki, mereka hanya bisa bahasa Turki. Kami yang datang dengan tidak tahu menahu bahasa Turki ini memutuskan untuk memakai cara lain. Akhirnya satu-satunya cara untuk beradaptasi lingkungan dan mempertahankan kelangsungan hidup, adalah kami bicara dengan bahasa isyarat tangan. Gerakin tangan ke kanan kiri depan belakang sampai akhirnya mereka ngerti. Heheheh

Thursday 26 February 2015

Pengalaman Beasiswa S1 Turki Chapter#8 Terbang ke Negeri Sang Penakluk

Terbang yuk ke negeri 2 benua!


مَا فِي المُقَامِ لِذِيْ عَقْلٍ وَذِيْ أَدَبٍ                                مِنْ رَاحَةٍ فَدعِ الأَوْطَانَ واغْتَرِب
سَافِرْ تَجِدْ عِوَضاً عَمَّنْ تُفَارِقُهُ                            وَانْصَبْ فَإنَّ لَذِيذَ الْعَيْشِ فِي النَّصَبِ
إِنِّي رَأَيْتُ وُقُوْفَ المَاءَ يُفْسِدُهُ                             إِنْ سَاحَ طَابَ وَإنْ لَمْ يَجْرِ لَمْ يَطِبِ
وَالأُسْدُ لَوْلَا فِرَاقُ الأَرْضِ مَا افْتَرَسَتْ                     وَالسَّهْمُ لَوْلَا فِرَاقُ القَوْسِ لَمْ يُصِبْ
وَالشَّمْسُ لَوْ وَقَفَتْ فِي الفُلْكِ دَائِمَةً                      لَمَلَّهَا النَّاسُ مِنْ عُجْمٍ وَمِنَ عَرَبِ
وَالتُرْبُ كَالتُرْبِ مُلْقًى فِي أَمَاكِنِهِ                         وَالعُوْدُ فِي أَرْضِهِ نَوْعٌ مِنْ الحَطَبِ
فَإِنْ تَغَرَّبَ هَذَا عَزَّ مَطْلُبُهُ                                        وَإِنْ تَغَرَّبَ ذَاكَ عَزَّ كَالذَّهَبِ
Merantaulah…
Orang berilmu dan beradab tidak diam beristirahat di kampung halaman.
Tinggalkan negerimu dan hidup asing
Merantaulah…
Kau akan dapatkan pengganti dari orang-orang yang engkau tinggalkan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.
Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan..
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, akan keruh menggenang.
Singa jika tak tinggalkan sarang, tak akan dapat mangsa..
Anak panah jika tak tinggalkan busur, tak akan kena sasaran.
Jika matahari di orbitnya tak bergerak dan terus berdiam..
tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang.
Bijih emas tak ada bedanya dengan tanah biasa di tempatnya
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan.
Jika gaharu itu keluar dari hutan, ia menjadi parfum yang tinggi nilainya.
Jika bijih memisahkan diri, barulah ia dihargai sebagai emas murni.
Merantaulah…
Orang berilmu dan beradab tidak diam beristirahat di kampung halaman.
Tinggalkan negerimu dan hidup asing  

LANGKAH DEMI LANGKAH BUAT TERBANG KE TURKI
Bagasi yang disediakan oleh Turkish Airlines adalah 25 kg. Tapi karena pada saat itu penerima beasiswa Turkiye Burslari merasa 'kurang' sama bagasi yang hanya 25 kg, kami yang terdiri dari mahasiswa calon S1 S2 dan S3 yang berkisar 50 orang (tidak tahu angka secara pasti) berbondong-bondong untuk melakukan 'demo'. Demo ini nggak anarkis, lho ya! Kami calon mahasiswa penerima beasiswa Turki mengajukan penambahan bagasi 5 kg lewat email. Dengan menyertakan acceptance letter dan copy paspor dan visa yang di scan. Dan ternyata dikabulkan sehingga kami bisa membawa barang bawaaan 30 kg. Horee..!

TRICK AND TRAP

LIST BARANG BAWAAN YANG BOLEH DIBAWA KE TURKI
1. Sambel terasi. Mengantisipasi karena makanan Turki kebanyakan tidak pedas, ini salah satu barang yang saya rekomendasikan. Kalau bisa yang sachet aja. Soalnya lebih ringan dan enak makannya pas di Turki nanti (tahu sendiri kan Orang Turki ga suka bau yang menyengat). Oh ya, jangan lupa kalau naruh di koper di sela-sela pakaian. Karena peraturan dari bandara itu tidak boleh membawa cairan lebih dari 10 ml.
2. Bawa banyak indomie, bumbu, dll. Soalnya penting ya. (lagi lagi tentang kesejahteraan perut)
3. Bawa mukena, bagi cewek. Dan bawa sarung, kopiah bagi cowok. Di Turki ga ada yang pake mukena atawa kopiah kalau lagi shalat. Jadi otomatis ga ada yang jualan, dong.
4. Bawa rice cooker kecil. Alias mesin pencetak nasi ukuran kecil. Ini penting, mas, mbakyu.. soalnya sebagai orang asli Indo yang memegang erat budaya Indo, kalian mesti saban sekali dua kali pengen makan nasi yang rasanya bener-bener nasi ala Indo. Kalau nasi ala Turki sedikit berbeda di lidah kita.
H -4
Sebelum keberangkatan akan diberi semacam angket untuk pemberangkatan. Nah angket itu akan menanyakan kita apakah mau pergi ke Turki menggunakan fasilitas yang disediakan dari Turkiye Burslari atau menggunakan dana sendiri. Karena aku orang Indonesia banget, aku pakailah fasilitas gratisan dari Turkiye Burslari itu (daripada mubazir kan kasian). Tanggal 24 September 2013, ada inbox berjudul "Turkiye Scholarship Flight Reservation" datang. Yeah, penantian yang begitu dinantikan akhirnya datang juga. Aku mau pergi, men! 4 hari lagi.
Aku bersama dengan teman-teman yang lain saling berhubungan satu sama lain. Teman teman ini baik banget rupanya. Bantu inilah itulah. Jalur pertukaran informasi sangat cepat dan mudah (asalkan banyak nanya). Bahkan ada yang udah deket banget. Salah satunya dengan Mbak Zahra, dan beberapa teman yang lain. Mbak Zahra baik banget ngirimin hadiah jaket dingin, syal, sampe dikasih bonus sarung tangan. Ih, so sweet *terharu
Ketika semua bocil-bocil sudah mendapatkan email tiket online dari Turkish Airline atau kalau di Turki sendiri disebut Turk Hava Yolllari, maka ada satu dua bocil yang sedang menanti, dan menanti. Mereka menanti tiket pesawat dari Turkiye Burslari yang tak kunjung datang. Dua temen itu adalah Farid dan Ria. Udah telpon sama pihak kedutaan Turki lah, Tanya sama pihak Turk Hava Yollari yang di Indonesia, lah. Tidak membuahkan hasil. Bahkan, hingga hari H kami yang seharusnya udah terbang bersama-sama nyampe Turki, mereka belum dapat. Ckckck Kasian. Tapi akhirnya seminggu kemudian mereka dapat e-Ticket juga dari THY, walaupun agak telat dikit.

H-3

Saya kasih tips ya. Karena kekuatan do'a itu sungguh luar biasa. Didoakan oleh banyak orang itu merupakan sebuah keberkahan yang ajaib. Maka dari itu perbanyaklah sungkem! Sungkem sama ibu guru dan bapak guru, walaupun tidak semuanya (yang cukup deket aja) minta diberi kelancaran dalam menuntut ilmu, sungkem sama imam masjid di desa, sungkem sama kepala desa, sungkem sama pak RT, dan sungkem sungkem yang lain. 
Kalau perlu bikin syukuran atau banca'an. Hehe. 
Setelah sungkem-sungkeman itu selesai.. Jalan-jalanlah barang sebentar mengitari kota, atau sekitarnya. Ketika kamu menemukan warung makan mampirlah dan makanlah sepuasnya masakan Indonesia seperti mi ayam, bakso, rendang, soto, rawon. Kalo nggak bakal nyesel, deh! Gak akan kamu temukan makanan seperti itu kalo udah di luar negeri. *nyamnyam

H -2

 Satu malam dimana besoknya tiba masa dimana mau pergi ke Turki, tiba-tiba merasa jadi anak kecil lagi. Gimana enggak? Lha wong  dikasih angpau sama banyak orang. Terutama sama tetangga di sekitar rumah heheh. Yah lumayan alhamdulillah.. rejeki nomplok euy.!. Perbanyaklah silahturahim ke rumah om, tante, pakdhe, budhe, ponakan, sepupu, buyut, canggah, anaknya anaknya pakdhe, anak anaknya anaknya dan anaknya anaknya.. wkwkwk,  intinya semua keluarga besar. Pada kasus saya, bahkan beberapa tanpa dimintapun mereka datang sendiri ke rumah. 
Jangan lupa sungkem yang paling penting dan paling wajib yang harus kamu lakukan. Ke siapa sungkemnya? Ke IBU, alias BUNDA, alias MAMMY, alias EMAK, alias EMBOK, alias MAMA, ya itulah pokoknya entah kalian menyebutnya apa. Kalau perlu cium tangannya, atau cium kakinya karena surga di bawah telapak kaki ibu (pastikan udah cuci kaki). Sebelum aku pergi mama aku cium semua mukanya dan juga aku peluk yang lama. Ibu itu punya kelapangan hati yang luas sekali, kawan! Walaupun aslinya tidak seluas lapangan badminton. Tapi, do'a seorang ibu kepada anaknya adalah do'a yang sudah dijamin oleh Allah akan menjadi do'a yang mustajabah bin mustajab. *kedipkedip

H -1

Skip, skip, skip
Tersebutlah kami sekeluarga sudah sampai di bandara Soekarno Hatta. Berpisah sama keluarga itu menyebalkan, tauk! *tuhkanjadisedihbombay. Tapi ingat, bahwa merantau untuk menuntut ilmu itu merupakan hal yang utama. (baca kata mutiara Imam Syafii di atas)
Tidak hanya bertemu dengan teman, kerabatnya teman, dan keluarganya teman saja di bandara. Ternyata saya juga bertemu dengan Miss Turkey, Miss Congo, Miss Jamaica, dan Miss Miss yang lain. Karena waktu itu bertepatan dengan event Miss World 2013 yang berlangsung di Bali. Hehehe. Cantik cantik, euy. Banyak banget orang di Bandara Soetta yang minta foto sama mereka.  Tapi alangkah cantiknya mbak mbak Miss Miss itu kalau berhijab. Kalau mereka berhijab, beneran deh saya mau minta foto sama mbak Miss Miss itu (aku ini siapa atuh?). Ya sudahlah, lupakan. 
Tepat satu jam sebelum pesawat take off, kami sudah diharuskan boarding. Masuk ke dalam pesawat bersama teman yang lain berbekal print out e-Ticket yang dikirmkan oleh THY di email kami. Setelah menyerahkan paspor dan selembar kertas tersebut, bagasi dan koper bawaan kami di cek beratnya. Harus memenuhi 30 kg paling berat. Dan juga barang bawaan di kabin 5 kg. Alhamdulillah koper saya pas njepas 30 kg. Nah paspor ini riskan banget. Di setiap bandara nanti akan selalu diperiksa. Jadi harus dijaga dengan baik, yo! Saat itu rutenya adalah melalui bandara Soekarno Hatta di Jakarta- Bandara Changi di Singapura(transit) - Bandara Ataturk di Istanbul - lalu menuju ke Bandara Erzurum
Dan yeay! kami akan naik Turkish Airlines. Maskapai penerbangan yang meraih penghargaan terbaik se-Eropa selama 5 tahun berturut-turut. Keren, gak bro? Alhamdulillah. Pas masuk disambut ramah sama pramugari di pesawat. Eh ternyata beneran, Mbak Miss Turkey itu masuk ke pesawat sama kami. Tentu saja di VIP nya. 

BERADA DI ATAS AWAN

Perjalanan selama kurang lebih 16 jam akan kita lakukan sebentar lagi.. Jadi penting untuk mempelajari kondisi yang ada di dalam pesawat itu. Ada beberapa hal menarik ketika berada di ketinggian stabil/ cruising altitude. Sekitar 10 km di atas permukaan laut, sebenernya kita udah deket banget sama luar angkasa loh! Hehe. Tahu kenapa? Karena gak ada definisi ketat tentang batas antara luar angkasa dan bumi! Wew.. atmosfir bumi juga tidak serta merta turun secara drastis. Nah, karena tubuh manusia tidak terlatih untuk menghirup dan menghembuskan oksigen dalam kondisi tekanan udara yang rendah, sebagai makhluk darat yang hidup di darat yang berjalan dengan kaki, seharusnya manusia akan kehilangan kesadaran dalam 3 menit saja jika berada dalam ketinggian 8,5 km di atas permukaan laut. Itulah jawaban kenapa pesawat komersial macam Turkish airline ini selalu menjaga tekanan udara dalam kabin agar sama dengan udara di atas tanah. Prosesnya yaitu udara dari luar dihirup, lalu diatur suhu dan tekanannya.
Kata orang-orang makan selama di pesawat gak seenak makan selama di darat. Rasanya berbeda walaupun makanannya sama. Ah, masa iya? nggak ada bedanya, kok buat saya. Hehe, dasar. Emang iya sih, pada tekanan udara yang rendah indera perasa dan penciuman jadi kurang sensitif. Jadi mengurangi kemampuan indera untuk merasai asin, kecut, pahit, manis, dsb. Tapi lihat lihat dulu orangnya ya, kalo orangnya kaya saya ini. Sewaktu makan salmon di dalam pesawat Turkish Airlines serasa enak enak aja, tuh! Walaupun gak seenak mi ayam Ponorogo. 

Wednesday 25 February 2015

Pengalaman Beasiswa S1 Turki Chapter#7 Visa

Beda waktu 5 jam, jarak 10.538 km
21 September 2013
Beberapa hal penting yang harus disiapkan ketika akan mengajukan visa; Paspor. Acceptance letter, Agreement letter, Foto diri, Uang untuk pembayaran visa senilai Rp. 570.000 (tahun 2013), Ijazah, SKHU, dan surat keterangan sehat dari rumah sakit yang telah diterjemahkan ke english.

MENERJEMAHKAN FILE KE ENGLISH
Setelah berlangsung beberapa waktu yang lalu setelah kejadian mengenaskan di Chapter#6 aku mengirim email kepada penerjemah tersumpah Bapak Tatang, beliau meminta aku untuk segera membayar jasa terjemah tersebut. Tapi beliau mengerti bahwa aku masih mengidap depresi pasca peristiwa itu, dan akhirnya beliau bilang kalau gak papa ngirimnya agak telat. Bahkan mengirimkan aku sebuah email yang berisi artikel tausyiah yang berisi tentang untuk tidak bersedih. Ada pesan "La tahzan, innallaha ma'anna". 
Bapak ini baik banget. Dalam hati aku juga gak enak sih, dan gak enak banget nunda nunda. Perasaan itu kayak file-filenya semua udah di tangan aku, dan aku masih belum bayar. Kayak barang haram gitu. Akhirnya saya transfer uang jasa terjemah itu lewat bank.

NYOK KE JAKARTA LAGI
Mengurus visa itu artinya saya harus ke kedutaan Turki, lagi. Capcus ke Jakarta ditemani teman saya yang manis bin cute yang udah dibahas di Chapter#4 Karena waktu itu dia sibuk banget, gak bisa nemenin saya ataupun nganterin. Huh, ya sudah. Langsung saya pergi pake Busway ke Kuningan. 1x perjalanan cuma dikenai Rp. 3.500 (dengan catatan kalau tidak keluar dari area Busway itu) otomatis kemanapun perginya hanya dikenai segitu aja. Rute nya waktu itu lewat Kampung Rambutan-Matraman-Kuningan. Bersyukur banget gedung Kedutaan Turki tepat berada di depan jalur pemberhentian Busway Kuningan. Jadi gak perlu jalan lama atau pake taksi. Udah sampai di depan Kedutaan Turki itu, seperti biasa HP, tas, dan KTP diminta oleh satpam Kedutaan Turki. Hanya berkas saja yang boleh dibawa ke dalam. Mas satpam itu menunjukkan tempat pembuatan visa yang berada di sebelah samping istana. Saya masuk bersama dengan beberapa anak yang sudah ada di dalam sedang menunggu. Saya salam dan senyum dengan petugas yang mengurus visa tersebut. Kata beberapa teman petugas di sana galak, ah kata siapa. Dia malah sempat bercanda dengan saya. Hehehe. Saya keluarkan buku sakti alias paspor, SKHU, Transkrip, Ijazah, dan surat keterangan sehat dari dokter yang asli dan yang telah di translate ke bahasa inggris. Dokumen-dokumen translate-an bahasa inggris yang sudah dilaminating ini ternyata suruh nyopotin semua sama petugasnya. Huh.. rempong cyin. Karena mau di stempel. Tak lupa juga agreement letter yang telah saya dan orang tua tanda tangani. Oh iya, uangnya ketinggalan di tas! "Eh, mbak. Ada uang Rp. 30.000 gak nih? Uang saya ada di dalam tas nih, tasnya di kantor satpam." tanyaku pada seorang siswa yang sepertinya juga penerima beasiswa. "Yah, ada nggak ya? Bentar deh aku lihat dulu. (merogoh sesuatu dari dalam dompet) Nih, mbak." "Wah, makasih ya."
Setelah keluar dari kantor kedutaan itu, kemudian aku dan mbak itu berkenalan. Sambil memberi uang yang aku pinjam tadi. Mbak manis itu namanya Citra. Dia dari Banyuwangi ternyata. Sama sama Jawa timur, to?. "Iya nih, mbak Silvi. Pertama kali kenalan udah langsung minjem duit" "Heheheh" Aku senyum nyengir.
Aku mencari dan mencari dalam satu angkatanku itu yang akan pergi bersama ke Turki. Mungkin saja dari 20-25 anak S1 yang diterima tahun ini, sekiranya ada teman yang akan menuju ke Erzurum. Satu.. saja! Ternyata sungguh pencarianku itu tak ada artinya. Sebagian besar diterima di Ankara, ada yang ke Istanbul, Konya, Bursa, Samsun. Dan sepertinya hanya aku sendiri yang akan pergi ke Erzurum. Ya sudahlah... aku rapopo
Ini ceritanya aku masih di Jakarta. Jalan ke taman menteng, ke taman suropati, dll. Lalu menginap di rumah temen. Besoknya sore baru deh mau pulang lagi. Dan seperti biasa, Jakarta aku singgahi tidak memperlihatkan matahari. Mendung terus. Tanya kenapa? Tanyakan pada rumput yang bergoyang.

MENANTI DALAM TAAT
Sebenarnya menunggu visa pelajar jadi membutuhkan waktu 3-4 hari. Dalam pembuatannya harus calon penerima beasiswa sendiri yang datang ke Kedutaan Turki. Tapi dalam pengambilannya boleh diwakilkan. Ya udah deh aku percayakan 1000% buat temenku yang ngambil lalu dikirimkan ke alamat rumahku. Dan ternyata, ini adalah awal dari malapetaka
Menunggu itu membosankan, ada yang bilang jangan habiskan waktumu buat menunggu. Aku yang biasanya memegang prinsip ini, udah bingung sendiri ketika dihadapkan pada keadaan untuk menunggu. Berjuta-juta pikiran buruk menguasai benakku. "Jangan-jangan, barangnya ada apa-apa di jalan? Jangan-jangan pengirimannya telat? Jangan-jangan.." Dan "jangan-jangan" yang lain sebagainya. 
Aura negatif buah dari kecemasan ini melanda seluruh rumah. Nenek, mama, adek, semua ikut bingung. Saking sayangnya sama aku, eh sama paspornya.. Aku dianiaya tiap hari buat nanyain ke temenku barangnya udah nyampe dimana. (yaa mana aku ngerti?yaa mana temenku ngerti?) Huhh *tariknafasdalamdalam

SMS
from : Silvia
to: +62838xxxxxxxx
Hey, kamu dimana sih? Kenapa gak jawab telfon? Paspor dan berkas aku belum balik saiiiiiiiii. Gimana? Dimarahin orang rumah nih. Takut kejadian kehilangan paspor itu terulang lagi.

tut..tut..tut..tut..

from:+62838xxxxxxxx
to : Silvia
Iya, iya. Aku tanggung jawab kok. Padahal ngirimnya pake kilat lho. Huh. Kalo kamu kaya gini aku jadi ikut panik. Tau gitu ngirimnya kemarin pake J** bukan pake T***. 
from: Silvia
to: +62838xxxxxxxx
Kamu masih ada nomor resi pengirimannya gak? Sini aku cek di internet. Semalaman aku diomelin abis abisan. Udah 5 hari berlalu dan belum nyampe juga? Keterlaluan bener emang. 

TAK TERLALU BERPENGALAMAN DENGAN JASA PENGIRIMAN
Aku masukkan di internet, nomor resi pengirimannya 020175682696 langsung aku masukkan ke kolom search. Tertulis di situ PACKINGLY OVERNIGHT SERVICE. Itu artinya barang masih di jalan. Mencoba menenangkan ibu itu hal yang paling sulit. Sampai sekarang aku belum berbakat sepertinya. Ckckckck
Nah, ini dia. Aku dapet sms dari pihak T*** kalau udah nyampe ke Ponorogo. Berarti nyampe ke kantornya dong? Tapi kantornya dimana ya? Haduh, ga ngerti deh. Mama udah gak tahan. Dia nanya terus dimana-dimananya. Yah mana aku ngerti mamaaa?
Keesokan paginya, aku yang masih bangun dengan penuh iler tergontai gontai ke ruang makan. Ada susu coklat, bikin sendiri. Ada nasi, aku makan sendiri. Ada telur, aku goreng sendiri. Enak euy. Makan bak kuda nil, aku makan pagi dengan lahap dan tenang. Lalu nonton TV. Lalu tidur siang. Lalu ngorok bagaikan tanpa ada masalah. Sore hari saat aku lagi nonton TV sama adek, aku dengarkan keributan dari luar. Ternyata Mommy pulang kerja. Mukanya cerah banget. Ada apa gerangan? dia mengeluarkan sebungkus paket permirsaaaaaah. Dan tau isi paketnya itu apa?
PASPOR beserta DOKUMEN penting kiriman temen aku. Wow, mamaku itu hebat, kawan. Dia lebih hebat daripada wonderwoman atau cat woman, karena dia adalah the real woman and the real mom for me...! 

Baiklah, aku yang masih melongo ini langsung telfon temen aku (yang tumben banget dijawab langsung) "Eh, makasih ya saiii, kirimannya dah nyampe nih. Mamaku ambil langsung di kantornya. Eh ngerti gak sih kantornya tuh tempatnya kek tersembunyi gitu to, jadi susah nyarinya. Tapi alhamdulillah udah di tangan aku. BTW aku mau tanya sesuatu nih". "Eaaa... tanya apa lagi?" "Ini kok di dalam map yang kamu kirim kok gak ada visa nya ya? adanya cuman paspor sama dokumen dokumen, gimana to?" "Ya ampyun Silviiii, Visa itu bentuknya kayak stiker, dan itu ditempel di dalam paspor kamu" "Eh.. iya?"
Tuing, tuing, tuing.. Tut tut tut. Handphone mati.

Tuesday 24 February 2015

Pengalaman Beasiswa S1 Turki Chapter#6 Buku hijau itu bernama "Paspor"

Awal September 2013
Setelah loncat loncat kegirangan gitu, dan mengecek surat cinta di email. Ternyata aku benar-benar mendapatkan "Kabul Mektubu" alias acceptance letter yang sangat jelas dan terpampang nyata ini. Tanpa basa-basi saya langsung menuliskan list apa saja dokumen penting yang diperlukan.
Diantaranya  adalah sebagai berikut:
1. Foto diri (halah, gampang tinggal ke pengkolan warung foto kilat sebelah)
2. Acceptance letter yang dikopi beberapa lembar (tinggal nge print doang)
3. Paspor (eum.. eum.. paspor itu apaaaaaa?)
4. Visa (ini juga apaa?)
5. Ijazah yang telah diterjemahkan ke bahasa inggris (tinggal dikirim online aja ke email bapak Drs. Tatang Hadiono; seorang penerjemah tersumpah bahasa inggris di JKT)
Dari kebingungan tersebut hal yang paling gak ngerti adalah PASPOR. Weh, mau ke luar negeri, cuy!. *langsungmerasajadiorangpenting. Yah intinya karena gak ngerti itu jadi banyak nanya. Tapi nanya sama orang yang ngerti ya! Jangan sampai nanya ke nenek apalagi. Tambah gak ngerti lagi! Hehe. Ya udah, ga ada simbah wedok, simbah Google pun jadi. Dari wangsit simbah Google aku jadi ngerti bahwasanya bikin paspor itu ada 2 cara. Yang pertama bikin secara manual dan yang kedua bikin secara online. Akhirnya aku langsung apply paspor secara online di webnya dirjen kemenlu tepatnya di halaman BikinPasporOnline. Kalau daftar secara manual, dalam jangka waktu satu hari kemudian bisa kembali lagi ke kantor Imigrasi lagi untuk foto. Tapi kalau pakai online, di hari yang sama bisa langsung foto untuk pembuatan paspor. Kalau pembuatan paspor sih kira-kira harus menunggu 3-7 hari untuk pembuatan buku paspor tersebut selesai. Nah, aku pake yang online, soalnya enak kan gak buang-buang waktu. Hehe
Btw eniwe baswe kalau mau mengajukan paspor persyaratannya adalah membawa akta kelahiran/ ijazah asli. Selain itu fotokopi KTP dan fotokopi KK juga. Setelah berkas-berkas tersebut beres, aku langsung ke Kantor Imigrasi II Madiun. Dari Ponorogo cuma 1 jam setengah. Rutenya naik bus jurusan Surabaya. Lalu bilang ke pak sopir mau ke kantor imigrasi. Langsung deh diturunin di depannya langsung (ya iyalah pinggir jalan pas). Soalnya jalanan di Madiun itu berliku-liku membingungkan anak seusiaku iniiii (inget umur, mbakkkk...!)
Sesampai di depan kantor tersebut, aku disambut oleh angin jalanan. Jilbabku pun terburai terkena angin *tsaaah. Dan bapak-bapak petugas imigrasi yang lagi jaga(mungkin mereka menggosip). Bapak-bapak tersebut melihatku dengan tatapan yang aneh. Ketika melihat gadis belia tak berdosa ini mungkin mereka bertanya-tanya dalam benaknya"Ni bocil krucil ngapain ke kantor imigrasi?" Aku senyum unjuk gigi soalnya mau iklanin sikat gigi *****dent. Heheh, bapak itu semakin tak mengerti. Mereka tanya ke aku "Mbak mau bikin paspor?" Pertanyaan ini belum sampai aku jawab bapak lain udah tanya lagi "Mau kemana mbaknya?" Lalu aku jawab dengan polos "Mau ke Turki, pak..(masih unjuk gigi) dapat beasiswa kuliah" "Wah, selamat ya mbak!" Aku tunjukkan acceptance letter dari Turkiye Burslari dan mereka mengucapkan selamat lagi padaku. "Oh ya, pak permisi. Membuat paspor baru dimana ya?" "Ini mbak di ruangan samping. Formulir ini ambil dan diisi ya mbak." Aku lalu meninggalkan mereka dan ternyata masih saja menggosip. Ckckck
Karena aku mengajukan paspor baru secara online, ditangani secara cepat sama masnya petugas Imigrasi. Tentu saja mengambil nomor antrian dulu. Selama duduk di ruang tunggu, selain aku juga banyak orang bikin paspor baru. Saya menemukan orang yang beragam tujuan bikin paspor. Kebanyakan sih ibu-ibu mau umroh. Banyak juga TKW yang ke Malaysia atau ke Hongkong.

NGOBROL SAMA BULE
Di sampingku, duduklah seorang manusia berkulit pucat. Ia berkacamata dan gundul. Melihat ke kanan, lalu ke kiri. Ya sudahlah daripada bengong aku ajak ngobrol aja.
"Hi, how are you?"
"Ya i'm fine. You can speak english?"
"Yes i can. Where are you from?"
"I am from Norwegia"
"Really? Exciting. What are you doing in here?"
"I am waiting for my wife"
"Are you kidding? You married with Indonesian girl?"
"Ya. The woman who's standing next to that officer is my wife. I love her"
"How can you love indonesian girl. I mean how can you love?"
"As you know that, they can do massage very well" (apaah? cewe indo pintar memijat? astaghfirullah..)
"How long have you been here?"
"I've been here for 3 years. And i will bring her to my country in Norwegia."
"Good."
"And how about you?"
"Oh, i will go to Turkey. I got scholarship to study there. Do you know Turkey?" 
"Yes i have travelled Turkey. But only in Antalya"
"Anatolia?"
"No, Antalya."
"Oh, okay. I don't know. Because of i will go to Erzurum. I will study in Ataturk University and it was in East Anatolia."
"Wow, you're great."
"OK, This is my turn. see you then. Bye"
"Bye" 
Setelah percakapan gajelas sama bule itu tibalah masa dimana mengurus paspor bisa menyenangkan juga. Akhirnya waktunya aku buat foto. Yeay. Di ruang foto itu aku langsung pose ekspresi senyum (tapi gak unjuk gigi). Karena efek capek, keringetan, seharian boring banget nunggunya di Kantor imigrasi lama. Huh, di ruang tunggu tersebut diajak ngobrol lagi. Kali ini ketemu sama cewe seusiaku (katanya lulus SMA). Dengan senyum yang cerah dia bilang kalau mau ke Malaysia. Jadi TKW. Hmm, aku pribadi agak emosional ya kalau misalkan ada seorang bocah umur 18 tahun aja belum genap udah harus keluar negeri cari duit. Tapi mbaknya kelihatannya bahagia, tapi aku tahu kok dia ngelakuin itu bukan tanpa sebab. Entah sekarang mbaknya itu dimana. *hiks

4 HARI KEMUDIAN
Hai hai pemirsa semuanyaa.. aku kembali lagi nih ke Kantor Imigrasi II Madiun. Untuk pengambilan paspor. Dan, ya sudahlah kita lewatin aja tahapan ini. Yang jelas di tanganku sudah ada buku berwarna hijau ini. Paspor 48 Halaman! Yeay

OH PASPOR...PASPOR Pasporku? Uang? ATM? KTP? Hilang se DOMPET nya! ya ampyun cyin, langsung deh mati kutu. Udah deh ribut sekeluarga. Kami cari ke jalan jalan sekitar alun-alun Ponorogo. Lalu jalan lagi kemana mana, dan masih gak ketemu! Nenek sudah mengomel terus aku disuruh mengingat kejadian hilangnya dompet tersebut. Mommy juga bingung, nanya terus gimana kelanjutannya (yah mana aku ngerti mamaaa? aku sendiri ga tau harus ngapain). Pakdhe, Budhe, sama bingungnya. Mondar-mandir ke rumah aku buat memastikan udah ketemu apa belum. Kesimpulan terakhir yang didapat menurut ingatanku adalah: dompetku dicopet orang di bus waktu menuju ke Ponorogo! Pertengahan September ini aku udah harus ke Jakarta. Bikin Visa. Udah gak ada waktu lagi. Langsung deh telfon pihak Kedutaan Besar Turki untuk Indonesia. Mereka bilang it's okay ditunggu selama 5 hari. Selama itu apakah waktunya cukup?
Besoknya, setelah hari dimana hilangnya dompet itu terjadi, aku dan mommy pergi ke kantor desa untuk membuat KTP baru, beserta surat dokumen dan tetek bengeknya yang sangat ribet. Pulangnya sekitar adzan dzuhur berkumandang kami pergi ke kantor imigrasi Madiun untuk bikin paspor lagi. Sesampai disana, kami tanpa babibu ke ruangan pembuatan paspor tersebut. Untuk kasus kehilangan paspor beda tempat ternyata. Kami digiring ke ruangan bapak-bapak petugas Imigrasi yang penggosip itu. Aku menceritakan gimana kok bisa hilang paspor beserta dompetnya. Dibilanglah sama bapak itu;"Pembuatan paspor yang hilang itu bisa memakan waktu 3 bulan, ibu. Yang paling cepat itu sekitar 1 bulan. Karena paspor merupakan dokumen negara. Dan pengajuan yang ibu lakukan dari sini akan dikirim ke Dirjen Kemenlu di Jakarta. Prosesnya lama. Cobalah dicari dulu hingga ketemu." Aku gak percaya. Lalu aku memaksa ingin bertemu dengan pimpinan kantor Imigrasi. Aku tidak mau bapak-bapak penggosip ini menghalangi jalanku untuk bisa bikin paspor lagi. Aku nangis terus. Mommy melihatku dengan tatapan yang sedih. "Apa tidak bisa pak, diusahakan? Kasian anak ini, mau lanjutin lagi sekolah ke Turki. Sepanjang malam nangis terus sampai matanya bengkak gitu kehilangan paspor". "Ya kami juga sudah mengusahakan bu, mau apa dikata. Barang yang penting seperti paspor itu harusnya dijaga dengan baik. Paling tidak prosesnya itu satu bulan. Ya tinggal ditunggu saja. Saya doakan paspornya segera ketemu." "Ya sudah pak, kalau begitu. Kami mohon undur diri. Terimakasih banyak. Bapak boleh hubungi nomor saya bila ada apa-apa." Mommy menuntunku yang masih berjalan terseok seok. Aku masih gak rela meninggalkan kantor itu dengan tangan hampa. Ih, sedih banget gak sih?
Di depan kantor imigrasi itu ada sebuah warung bakso kikil dan es degan. Aku dan mommy menyeberang. Dengan kelembutan seorang ibu, dia menawari aku makan. Aku gak mau. Gak ada selera makan. Beliau makan dengan lahapnya, dan aku masih saja melamun. Mommy yang aku sayang itu bilang ; "Ya udah, gak usah nangis. Toh kalau kamu ditakdirkan ke Turki beneran juga bakal berangkat. Kalau paspornya gak ketemu, ya udah berarti takdirnya gak jadi pergi". Aku yang sedang mengumpulkan energi untuk berusaha kuat malah semakin rapuh aja rasanya. "Ya udah pulang aja wes vik.." Es degan yang ada di meja itu akhirnya aku tenggak juga sampai habis. Maklum, lah. Energi udah abis buat nangis doang. 
Kami pulang dengan bus. Suara pengamen menggema di telingaku. Karena tidak ada tempat duduk untuk dua orang, aku dan mommy duduk terpisah. Aku memikirkan kemungkinan apa saja yang bisa aku lakukan. Kalau bapak petugas imigrasi itu bilang sebulan baru bisa jadi. lalu apa dayaku yang hanya dikasih waktu sama pihak Kedutaan Turki cuma 5 hari. Oh, God. 
Di tengah keramaian bus dan juga suara pengamen, ibu memanggilku dari belakang. Namun aku tidak dengar apapun apalagi dengan berisiknya kebingungan dalam pikiranku. Lalu seorang wanita di sampingku bilang kalau ibuku memanggil. Aku berdiri dan menoleh ke belakang. Mommy sedang berbicara dengan seseorang di telefon, begitu melihatku dia bilang:
"Vik, paspormu ketemu!"
"Hah.. apa?!"
"Iya, ketemu. Ini tetangga telfon. Katanya ditemukan sama seseorang di jalan"
"Masa sih?"
"Ya ampun nduk, kamu bisa pergi ke Turki!"
"Mommyyyy....." Aku menghampirinya dan memeluknya. Aku teriak kegirangan. Senangnya bukan kepalang. Ah, hari ini. Aku menangis dengan hebat sekaligus tertawa dengan hebatnya.